MARHABAN YA RAMADHAN | |
Bulan mulia dan suci sudah tiba, tamu yang sangat berkah dan membawa anugerah rabbani, menggiring umat untuk mendekat kepada sang Kholik dan mengarahkan mereka untuk meraih kebahagiaan yang abadi, itulah bulan Ramadhan.
Dia akan datang dengan keberkahan, thuma'ninah (ketentraman) dan kemuliaan. Ramadhan syahrus shiyaam wal qiyaam (bulan puasa dan menegakkan ibadah kepada Allah), Ramadhan bulan al Quran dan kebaikan, bulan keberuntungan dan pembebasan. Selamat datang wahai bulan umat Nabi Muhammad saw, alangkah semerbak wangi yang kau sebarkan, alangkah terang cahaya yang kau tebarkan dan betapa banyak kekhususan yang ada padamu, wahai Ramadhan.
Kaum muslimin di seluruh penjuru dunia menyambut kedatangan tamu yang agung ini dengan antusias, kesenangan dan semangat yang tinggi, mereka bersiap-siap menyuguhkan dan mempersiapkan segala yang dipandang perlu dan penting untuk menyenangkan tamu ini. Bahkan sebagian kaum muslimin mengucapkan selamat kepada sebagian yang lain dengan masuknya bulan ini, inilah ikatan dan hubungan yang nyata pada jiwa seorang muslim yang shodiq dengan saudaranya yang lain. Sebab yang demikian ini telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah saw, dimana beliau mengucapkan selamat dan memberi kabar gembira kepada sahabatnya manakala datang bulan Ramadhan, sebagaimana telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan an Nasai dari Abi Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda (yang artinya):
" Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, Allah wajibkan kalian berpuasa di dalamnya, pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu Jahim ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu, disana terdapat satu malam yang lebih baik daripada 1000 bulan, barang siapa yang tidak diberi bagian atas kebaikan malam itu maka dialah orang yang benar-benar telah dijauhkan (dari Rahmat Allah) "
Sebagian ulama berpendapat bahwa hadits diatas adalah dasar atau dalil dianjurkannya tahniah (mengucapkan selamat) kepada sesama muslim dengan datangnya Ramadhan. Hal mana tahniah ini sangat layak diucapkan, betapa tidak ? bagaimana tidak diberi kabar gembira seorang mukmin dengan dibukanya pintu surga dan rahmat Allah, bagaimana tidak akan diberikan kabar gembira kepada pendosa bahwa neraka ditutup pada bulan ini sehingga mereka berkesempatan bertaubat sebaik-baiknya. Serta bagi yang berakal diberikan kabar baik bahwa syaitan dibelenggu pada bulan ini.
Inilah Ramadhan, pemimpin bulan yang lain dan yang paling utama lagi mulia. Dia akan datang kepada kita dengan segala anugerah Ilahi di dalamnya, maka muliakanlah tamu ini, tamu yang sudah lama dinanti, hampir tiba saatnya bermuamalah kepada Allah di dalamnya, yang pasti dengan perdagangan yang sangat menguntungkan. Maka berusahalah menjadi manusia yang sukses pada bulan ini, kapan lagi kita akan mendapat keuntungan melimpah ruah dengan ibadah di dalamnya, kapan lagi kita akan mendekat kepada Allah jika bulan ini nantinya berlalu sedang keadaan kita tidak berubah lebih baik?.
Tidakkah kita melihat banyak saudara kita berangan dan berharap mendapati bulan ini, namun Allah memanggilnya sebelum dia sempat berpuasa dan sudah menetap di dalam kegelapan kubur dan keterasingan disana. Maka beruntunglah bagi siapa yang mendapati bulan ini, mengetahui dan menghormati hak-hak yang ada padanya sehingga akhirnya meraih maqam at Taqwa sebagaimana telah dijanjikan oleh Allah SWT.
Maka ambillah kesempatan umur dan waktu untuk mendekat kepada Allah, sungguh merupakan nikmat yang sangat besar jika kita dipanjangkan umur sampai mendapati Ramadhan. Adalah para salaf pendahulu kita mereka senantiasa memohon dengan tawadhu' kepada Allah mulai awal tahun agar dipanjangkan umur sampai mendapati Ramadhan pada tahun itu, dan manakala sudah mendapatinya dan usai mengerjakan kewajiban di dalamnya mereka memohon kembali agar alam ibadah yang mereka kerjakan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah.
Begitulah yang telah diajarkan oleh guru kita yang paling utama Rasulullah saw, dimana beliau juga memohon agar disampaikan pada Ramadhan, sebagaimana dalam doa beliau :
" Ya Allah berikanlah keberkahan kepada kami pada rajab dan sya'ban dan sampaikanlah kami pada Ramadhan ".
Kalau kita melihat beberapa hadits yang menjelaskan kemuliaan bulan ini, maka layak kiranya Rasulullah saw dan salaf sholeh mengharap dengan sungguh-sungguh agar mendapatinya, hal mana disebabkan mereka sangat mengenal keagungan bulan ini, disamping memang mereka diberikan ilmu dan pemahaman yang tajam dan cerah, sehingga sebagian mereka sudah bersiap untuk menghadapi Ramadhan mulai Rajab.
Disini perlu kiranya disampaikan satu hadits untuk membuka mata hati kita agar mengenal betapa besar anugerah Allah seiring datangnya bulan Ramadhan, lebih-lebih hal ini dikhususkan hanya kepada kita umat Nabi Muhammad saw, umat terkasih dan termulya diantara umat yang lain.
Al Imam al Baihaqi RA meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat Jabir bin Abdillah RA, bahwasanya Rasulullah saw bersabda (yang artinya):
" Umatku telah diberikan lima anugerah yang khusus di bulan Ramadhan, yang mana itu semua belum pernah diberikan kepada Nabi sebelum aku, yang pertama: jika tiba malam pertama Ramadhan Allah memandang mereka (dengan Rahmat dan 'InayahNya), dan siapa yang telah mendapat pandangan Allah maka Dia tidak akan mengadzabnya selamanya, yang kedua: bahwa bau tidak enak yang keluar dari mulut mereka saat di sore hari lebih wangi disisi Allah daripada minyak misik (kesturi), yang ketiga: sesungguhnya malaikat akan memintakan ampun untuk mereka (umat Nabi Muhammad SAW) setiap siang dan malam, keempat: sesungguhnya Allah swt berfirman kepada surga:"bersiap-siaplah kamu dan hiasilah dirimu untuk hamba-hambaKu, mereka hampir usai dari payahnya dunia menuju rumah (yang penuh Rahmat)Ku dan menghampiri anugerah kemulyaanKu", kelima: jika tiba akhir malam Ramadhan Allah mengampuni mereka seluruhnya ".
(Setelah menyampaikan hadits tersebut), seorang sahabat bertanya: " Apakah malam yang anda maksud tadi itu malam Lailatul Qadr? ", beliau saw menjawab: " Bukan (itu adalah malam akhir Ramadhan sedang lailatul qadr memiliki kehususan sendiri, red) tidakkah kamu melihat kepada para pekerja, jika telah usai dari pekerjaannya mereka akan segera mendapatkan gaji (upah)nya ".
Ramadhan telah tiba, selamat datang wahai bulan suci
Sungguh beruntung bagi yang mengerti dan membersihkan diri
Ramadhan pendidikan hidayah dan ketaqwaan
Kemuliaan, dan segala kebaikan adalah harapan
Ya Allah, Engkau telah menganugerahkan kami dengan datangnya Ramadhan, jadikanlah kami hamba yang mengenal dan mengerti kemuliaannya sehingga kami berusaha dan berupaya dengan segala kekuatan dan semangat yang ada, jauhkan kami dari segala hal yang menjadikan jauhnya kami dari rahmat Mu di dalam bulan suci itu. Walhamdu lillahi Rabbil 'Alamin
Dia akan datang dengan keberkahan, thuma'ninah (ketentraman) dan kemuliaan. Ramadhan syahrus shiyaam wal qiyaam (bulan puasa dan menegakkan ibadah kepada Allah), Ramadhan bulan al Quran dan kebaikan, bulan keberuntungan dan pembebasan. Selamat datang wahai bulan umat Nabi Muhammad saw, alangkah semerbak wangi yang kau sebarkan, alangkah terang cahaya yang kau tebarkan dan betapa banyak kekhususan yang ada padamu, wahai Ramadhan.
Kaum muslimin di seluruh penjuru dunia menyambut kedatangan tamu yang agung ini dengan antusias, kesenangan dan semangat yang tinggi, mereka bersiap-siap menyuguhkan dan mempersiapkan segala yang dipandang perlu dan penting untuk menyenangkan tamu ini. Bahkan sebagian kaum muslimin mengucapkan selamat kepada sebagian yang lain dengan masuknya bulan ini, inilah ikatan dan hubungan yang nyata pada jiwa seorang muslim yang shodiq dengan saudaranya yang lain. Sebab yang demikian ini telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah saw, dimana beliau mengucapkan selamat dan memberi kabar gembira kepada sahabatnya manakala datang bulan Ramadhan, sebagaimana telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan an Nasai dari Abi Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda (yang artinya):
" Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, Allah wajibkan kalian berpuasa di dalamnya, pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu Jahim ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu, disana terdapat satu malam yang lebih baik daripada 1000 bulan, barang siapa yang tidak diberi bagian atas kebaikan malam itu maka dialah orang yang benar-benar telah dijauhkan (dari Rahmat Allah) "
Sebagian ulama berpendapat bahwa hadits diatas adalah dasar atau dalil dianjurkannya tahniah (mengucapkan selamat) kepada sesama muslim dengan datangnya Ramadhan. Hal mana tahniah ini sangat layak diucapkan, betapa tidak ? bagaimana tidak diberi kabar gembira seorang mukmin dengan dibukanya pintu surga dan rahmat Allah, bagaimana tidak akan diberikan kabar gembira kepada pendosa bahwa neraka ditutup pada bulan ini sehingga mereka berkesempatan bertaubat sebaik-baiknya. Serta bagi yang berakal diberikan kabar baik bahwa syaitan dibelenggu pada bulan ini.
Inilah Ramadhan, pemimpin bulan yang lain dan yang paling utama lagi mulia. Dia akan datang kepada kita dengan segala anugerah Ilahi di dalamnya, maka muliakanlah tamu ini, tamu yang sudah lama dinanti, hampir tiba saatnya bermuamalah kepada Allah di dalamnya, yang pasti dengan perdagangan yang sangat menguntungkan. Maka berusahalah menjadi manusia yang sukses pada bulan ini, kapan lagi kita akan mendapat keuntungan melimpah ruah dengan ibadah di dalamnya, kapan lagi kita akan mendekat kepada Allah jika bulan ini nantinya berlalu sedang keadaan kita tidak berubah lebih baik?.
Tidakkah kita melihat banyak saudara kita berangan dan berharap mendapati bulan ini, namun Allah memanggilnya sebelum dia sempat berpuasa dan sudah menetap di dalam kegelapan kubur dan keterasingan disana. Maka beruntunglah bagi siapa yang mendapati bulan ini, mengetahui dan menghormati hak-hak yang ada padanya sehingga akhirnya meraih maqam at Taqwa sebagaimana telah dijanjikan oleh Allah SWT.
Maka ambillah kesempatan umur dan waktu untuk mendekat kepada Allah, sungguh merupakan nikmat yang sangat besar jika kita dipanjangkan umur sampai mendapati Ramadhan. Adalah para salaf pendahulu kita mereka senantiasa memohon dengan tawadhu' kepada Allah mulai awal tahun agar dipanjangkan umur sampai mendapati Ramadhan pada tahun itu, dan manakala sudah mendapatinya dan usai mengerjakan kewajiban di dalamnya mereka memohon kembali agar alam ibadah yang mereka kerjakan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah.
Begitulah yang telah diajarkan oleh guru kita yang paling utama Rasulullah saw, dimana beliau juga memohon agar disampaikan pada Ramadhan, sebagaimana dalam doa beliau :
" Ya Allah berikanlah keberkahan kepada kami pada rajab dan sya'ban dan sampaikanlah kami pada Ramadhan ".
Kalau kita melihat beberapa hadits yang menjelaskan kemuliaan bulan ini, maka layak kiranya Rasulullah saw dan salaf sholeh mengharap dengan sungguh-sungguh agar mendapatinya, hal mana disebabkan mereka sangat mengenal keagungan bulan ini, disamping memang mereka diberikan ilmu dan pemahaman yang tajam dan cerah, sehingga sebagian mereka sudah bersiap untuk menghadapi Ramadhan mulai Rajab.
Disini perlu kiranya disampaikan satu hadits untuk membuka mata hati kita agar mengenal betapa besar anugerah Allah seiring datangnya bulan Ramadhan, lebih-lebih hal ini dikhususkan hanya kepada kita umat Nabi Muhammad saw, umat terkasih dan termulya diantara umat yang lain.
Al Imam al Baihaqi RA meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat Jabir bin Abdillah RA, bahwasanya Rasulullah saw bersabda (yang artinya):
" Umatku telah diberikan lima anugerah yang khusus di bulan Ramadhan, yang mana itu semua belum pernah diberikan kepada Nabi sebelum aku, yang pertama: jika tiba malam pertama Ramadhan Allah memandang mereka (dengan Rahmat dan 'InayahNya), dan siapa yang telah mendapat pandangan Allah maka Dia tidak akan mengadzabnya selamanya, yang kedua: bahwa bau tidak enak yang keluar dari mulut mereka saat di sore hari lebih wangi disisi Allah daripada minyak misik (kesturi), yang ketiga: sesungguhnya malaikat akan memintakan ampun untuk mereka (umat Nabi Muhammad SAW) setiap siang dan malam, keempat: sesungguhnya Allah swt berfirman kepada surga:"bersiap-siaplah kamu dan hiasilah dirimu untuk hamba-hambaKu, mereka hampir usai dari payahnya dunia menuju rumah (yang penuh Rahmat)Ku dan menghampiri anugerah kemulyaanKu", kelima: jika tiba akhir malam Ramadhan Allah mengampuni mereka seluruhnya ".
(Setelah menyampaikan hadits tersebut), seorang sahabat bertanya: " Apakah malam yang anda maksud tadi itu malam Lailatul Qadr? ", beliau saw menjawab: " Bukan (itu adalah malam akhir Ramadhan sedang lailatul qadr memiliki kehususan sendiri, red) tidakkah kamu melihat kepada para pekerja, jika telah usai dari pekerjaannya mereka akan segera mendapatkan gaji (upah)nya ".
Ramadhan telah tiba, selamat datang wahai bulan suci
Sungguh beruntung bagi yang mengerti dan membersihkan diri
Ramadhan pendidikan hidayah dan ketaqwaan
Kemuliaan, dan segala kebaikan adalah harapan
Ya Allah, Engkau telah menganugerahkan kami dengan datangnya Ramadhan, jadikanlah kami hamba yang mengenal dan mengerti kemuliaannya sehingga kami berusaha dan berupaya dengan segala kekuatan dan semangat yang ada, jauhkan kami dari segala hal yang menjadikan jauhnya kami dari rahmat Mu di dalam bulan suci itu. Walhamdu lillahi Rabbil 'Alamin
0 comments:
Posting Komentar