Indahnya Umat Nabi Saw
Oleh : Alhabib Hasan bin Abdurrahman bin Zain Aljufri(Disampaikan dalam majlis peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw di masjid Baiturrahim di Kebon Harjo - Semarang tanggal 11 Maret 2009)
Syukur alhamdulillah kita malam ini berada di tempat untuk mengingat Allah Swt yaitu masjid, masjid yang bernama Baiturrahim ini. Di tempat seperti ini turun rahmat Allah Swt 24 jam karena di masjid digunakan untuk mengingat Allah Swt sebagaimana dikatakan bahwa barang siapa datang ke rumah-Nya maka dia menjadi tamu-Nya. Maksud datang di sini tentu tidak sekedar datang saja tanpa berbuat apapun, tapi datang ke masjid dengan niat yang benar, memakai pakaian yang sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah Muhammad Saw, semaksimal mungkin meniru akhlaq Rasulullah Muhammad Saw dan ketika sampai di masjid melakukan kegiatan yang baik seperti sholat, tadarus, belajar mengajar, berdzikir, dsb dalam rangka mengingat Allah Swt dan Rasulullah Muhammad Saw.
Kita butuh apapun kepada Allah Swt (kapan pun itu) maka kita bisa ketemu dengan Allah Swt 24 jam di masjid seperti ini, tidak seperti makhluq yang tidak selalu ada disaat kita membutuhkannya. Allah Swt selalu bisa kita temui kapan pun kita butuh. Rasulullah Muhammad Saw bersabda bahwa orang yang berjalan bolak-balik ke masjid dan rumahnya untuk ibadah maka dia termasuk orang dicintai Allah Swt.
Kita berkumpul untuk mengingat kelahiran Nabi Muhammad Saw yang bahkan binatang sekalipun menyambut bahagia lahirnya Nabi Muhammad Saw ini. Demikian juga dengan malaikat yang menyambut bahagia dan bersuka cita hingga ramailah langit karena kelahiran Nabi Muhammad Saw. Lihat, malaikat yang tidak mempunyai hawa nafsu (Kita mempunyai hawa nafsu, yang tidak mempunyai hawa nafsu maka dia tidak mau hidup. Hanya saja hawa nafsu ini sering kali mengajak kita berbuat buruk. Jika kita mampu untuk mengajak hawa nafsu kita untuk berbuat baik, untuk ibadah kepada Allah Swt maka hawa nafsu kita menjadi nafsu muthmainah) saja disaat kelahiran Nabi Muhammad Saw bisa merasakan kegembiraan seperti itu, mereka berbaris dari langit hingga ke rumah tempat kelahiran Nabi Muhammad Saw. Malaikat bertasbih dan bertahlil menyambut kelahiran Nabi yang mulia ini bahkan Arsy pun bergetar karena peristiwa ini!
Tidak seperti bayi-bayi yang lain, bayi Nabi Muhammad Saw begitu lahir langsung bersujud syukur kepada Allah Swt. Alhamdulillah tanpa kita mohon kita dijadikan sebagai umat Nabi Muhammad Saw.
Dikatakan oleh Imam Bushiri (penulis kitab Burdah) bahwa kita adalah kuat seperti kuatnya tiang yang tidak tergoyahkan oleh apapun juga jika kita berpegang teguh kepada Nabi Muhammad Saw. Nabi adalah orang yang terpilih (sudah dikabarkan di dalam kitab-kitab sebelumnya) dan tidak asal pilih. Di dalam kitab Taurat misalnya, di sana dijelaskan bahwa ada umat yang bekas wudlu-nya bercahaya yang cahayanya terang benderang melebihi cahaya yang lain. Nabi Musa As bermohon kepada Allah Swt agar umat itu adalah umat Nabi Musa As. Allah Swt menjawab itu adalah umat Nabi Muhammad Saw, bukan umat Nabi Musa As. Dijelaskan pula bahwa umat itu masuk ke surga lebih dahulu daripada umat sebelumnya. Ketika Nabi Musa As bermohon agar itu umat Nabi Musa As, maka dijawab oleh Allah Swt itu adalah umat Nabi Muhammad Saw. Meski umat Nabi Muhammad Saw berusia pendek jika dibandingkan dengan usia umat-umat terdahulu, tapi lebih dimuliakan daripada umat-umat sebelumnya.
Betapa mulianya menjadi umat Nabi Muhammad Saw, oleh karena itu tidak beres iman seseorang jika dia tidak bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw.
0 comments:
Posting Komentar